KENDARI — Dinas Pertanian Kota Kendari tengah mempersiapkan program inovasi pertanian baru yang disebut “panen atas dan panen bawah.”
Inovasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan dengan menanam beragam jenis tanaman secara bersamaan, baik tanaman tinggi maupun tanaman berdaun pendek di area yang sama.
Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari, Makmur, menjelaskan bahwa konsep ini mirip dengan sistem tumpangsari, di mana lahan dimanfaatkan secara efisien.
“Jadi panen atas, panen bawah. Di bawah ini, di sekeliling tanaman yang tidak terlalu tinggi seperti pepaya, kita tanam sayuran seperti kangkung cabut dan bayam,” ujar Makmur.
Ia menambahkan, sayuran seperti kangkung dan bayam memiliki masa panen yang cepat, yaitu sekitar 21 hari. Sementara itu, tanaman utama seperti pepaya akan dipanen setelah berbuah.
Selain pepaya, Makmur menyebutkan tanaman lain seperti paria juga cocok untuk diterapkan dalam konsep ini. Inovasi ini memungkinkan petani untuk mendapatkan hasil panen ganda dari satu lahan, meningkatkan produktivitas dan pendapatan.
“Lahan yang ada tidak akan ada yang tidak dimanfaatkan. Tanahnya tetap termanfaatkan,” tegasnya.
Program ini akan dimulai di area Dinas Pertanian sebagai percontohan. Jika berhasil, inovasi ini akan disosialisasikan kepada masyarakat sebagai bagian dari program urban farming dan “Kendari Berkebun.”
Diharapkan, konsep panen atas dan panen bawah dapat menjadi solusi bagi masyarakat di perkotaan yang memiliki lahan terbatas untuk tetap bisa berkebun dan memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.
“Rencananya tahun depan akan kita sosialisasikan ke masyarakat,” pungkas Makmur.
Laporan : Agus Setiawan